Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 18 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 18

Bab 18 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

DELAPAN BELAS

 

                                                                                MILES

Enam tahun sebelumnya

Aku mengusap-usap punggungnya untuk menenangkan. “Dua menit lagi,” aku memberitahu.

Dia mengangguk, tapi terus mengubur wajah di telapak tangan, Dia tidak ingin melihat apa-apa. Aku tidak memberitahu dia bahwa sebenarnya kami tidak membutuhkan dua menit itu. Aku tidak memberitahu dia hasilnya terpampang jelas. Aku belum memberitahu Rachel bahwa dia hamil, karena dia masih menyimpan harapan selama dua menit.

Aku terus mengusap punggungnya. Setelah pengatur waktu habis, Rachel tidak bergerak. Dia tidak mengangkat wajah untuk melihat hasilnya. Aku menurunkan kepala ke sisi kepala Rachel sehingga bibirku berada di dekat telinganya.

“Aku menyesal, Rachel,” bisikku. “Aku sangat menyesal.” Tangis Rachel pecah.

Jantungku remuk mendengar tangisan itu.Ini salahku, Semua ini salahku.

Satu hal yang terpikir untuk kulakukan sekarang hanya mencari tahu cara memperbaiki keadaan. Aku membalik Rachel supaya menghadapku, lalu memeluknya.

“Aku akan memberitahu mereka kau kurang sehat dan tidak bisa bersekolah hari ini. Aku ingin kau tetap di sini sampai aku pulang.”

Rachel bahkan tidak mengangguk. Dia terus menangis, jadi aku menggendongnya ke ranjang. Setelah itu aku kembali ke kamar mandi mengambil alat tes kehamilan dan menyembunyikannya di wastafel, di bagian paling belakang. Aku berlari ke kamarku dan berganti pakaian.

Aku berangkat. Aku pergi hampir sepanjang siang. Aku mencoba memperbaiki keadaan. Ketika aku akhirnya kembali menjalankan mobil ke jalan masuk rumah kami, aku masih punya waktu hampir sejam sebelum ayahku dan Lisa diperkirakan pulang. Aku mengambil semua barang dari jok depan dan berlari masuk untuk memeriksa keadaan Rachel. Ponselku ketinggalan karena pergi terburu-buru

tadi pagi, jadi aku belum satu kali pun mengecek keadaannya, dan aku bohong jika mengatakan itu tidak membuat perasaanku tersiksa.

Aku masuk rumah, Aku mendatangi pintu kamar Rachel. Aku mencoba memutar kenop, tapi pintu terkunci.

Aku mengetuk. “Rachel?”

Aku mendengar Gerakan, Sesuatu menghantam pintu dengan keras, membuatku terlonjak. Ketika menyadari apa yang terjadi, aku maju lagi dan menggedor pintu. “Rachel!” aku berseru kalang kabut. “Buka pintunya!”

Aku mendengar Rachel menangis. “Pergi!”

Aku mundur dua langkah, lalu menerjang ke depan dengan menabrakkan bahu ke pintu sekuat tenaga. Pintu seketika terbuka, dan aku berlari masuk. Rachel meringkuk di kepala ranjang, menangis sambil menutup wajah. Aku menyentuhnya.

Rachel mendorongku menjauh. Aku kembali mendekatinya.

Rachel menepis tanganku, lalu beringsut turun dari ranjang. Dia berdiri, mendorongku ke belakang, telapak tangannya menekan dadaku. “Aku benci padamu!” teriaknya di sela tangis.

Aku memegang tangan Rachel dan mencoba menenangkannya.

Tindakanku membuat Rachel semakin marah. “Pergi!” teriaknya. “Jika kau tidak ingin terlibat dalam masalahku, pergi!”

Kata-kata Rachel membuatku terpaku…………(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 18.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk " Bab 18 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta"