Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 14 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas .

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 14 

Bab 14 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

EMPAT BELAS


                                            MILES

 Enam tahun sebelumnya

“Apa menurutmu alasan kita tidak boleh melakukan ini justru menjadi alasan kita suka melakukannya?” tanya Rachel.

Maksud Rachel adalah berciuman. Kami sering sekali berciuman, Pada setiap kesempatan yang kami dapatkan, bahkan pada kesempatan yang tidak kami dapatkan.

“Maksudmu tidak boleh karena orangtua kita berpacaran?” Rachel menjawab ya. Suaranya berbisik, karena saat ini ciumanku merayap naik di lehernya.

Aku suka bisa membuat Rachel kehabisan napas. “Ingat pertama kali aku bertemu denganmu, Rachel?” Rachel mengerang mengucapkan sesuatu yang berarti ya.

“Dan apakah kau ingat ketika aku mengantarmu ke kelas Mr. Clayton?”

Sekali lagi Rachel memberiku jawaban ya, tapi bukan dalam bentuk kata.

“Hari itu aku ingin menciummu.” Aku kembali menggerakkan bibirku ke bibirnya dan menatap matanya. “Apakah hari itu kau ingin menciumku?”

Rachel menjawab ya, dan di matanya aku melihat pikirannya mengembara ke hari itu, Ke hari ketika dia menjadi segalanya bagiku.

“Hari itu kita tidak tahu tentang hubungan orangtua kita,” jelasku. “Meskipun begitu, kita tetap ingin melakukan ini. Jadi, menurutku, bukan itu sebabnya kita menyukai ini sekarang.” Rachel tersenyum.

“Kau lihat?” bisikku sambil menyapukan bibir dengan lembut ke bibir Rachel untuk menunjukkan padanya betapa menyenangkan rasanya.

Rachel mengangkat kepala dari bantal dan menopang tubuh dengan siku.

“Bagaimana kalau kita berciuman hanya dalam artian umum?” dia bertanya. “Bagaimana jika ciuman ini tidak ada kaitannya denganku atau denganmu secara khusus?”

Rachel selalu melakukan ini. Aku menyarankan dia sebaiknya menjadi pengacara, karena dia suka memancing adu argumen. Tetapi, aku suka jika Rachel melakukannya, jadi kuikuti saja permainannya.

“Pertanyaan bagus,” sahutku. “Aku memang suka berciuman. Aku tidak mengenal orang yang tidak suka berciuman. Tapi ada perbedaan antara ini dan sekadar suka berciuman.”

Rachel menatapku dengan penasaran. “Apa perbedaannya?” Aku menurunkan bibir ke bibirnya lagi. “Kau,” bisikku. “Aku suka menciummu.”

Itu berhasil menjawab pertanyaan Rachel, karena dia tidak bicara lagi dan mendekatkan bibirnya ke bibirku.

Aku suka Rachel mempertanyakan segala sesuatu.

Karena itu membuatku melihat situasi dengan cara berbeda. Sejak dulu aku menikmati mencium gadis-gadis yang kucium di masa lalu, tapi itu semata karena aku tertarik pada mereka, tidak harus karena ciuman itu secara khusus berkaitan dengan mereka.

Ketika mencium gadis lain, aku merasakan kenikmatan. Itu alasan orang suka berciuman, karena rasanya nikmat.

Tetapi, ketika kau mencium seseorang karena orang itu alasannya, perbedaannya bukan terletak pada kenikmatan. Perbedaannya terletak pada perasaan nyeri ketika kau tidak mencium orang itu.

Aku tidak merasakan nyeri ketika tidak mencium lagi gadis- gadis yang pernah kucium di masa lalu.

Aku hanya merasakan nyeri ketika tidak mencium Rachel, Mungkin ini menjelaskan alasan jatuh cinta rasanya menyakitkan.

Aku suka menciummu, Rachel…….(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 15 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 14 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta"