Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 2 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 2

Bab 2 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

DUA

 

                                    MILES

Enam tahun sebelumnya

Aku membuka pintu kantor tata usaha sambil membawa daftar presensi ke meja sekretaris. Sebelum aku berbalik dan kembali berjalan ke kelas, sekretaris menghentikanku dengan mengajukan pertanyaan.

“Kau masuk kelas Inggris senior yang diajar Mr. Clayton, bukan, Miles?”

“Yap,” aku menyahut pertanyaan Mrs. Borden.

“Ingin kubawakan sesuatu untuknya?”

 Telepon di meja Mrs. Borden berdering, dan dia mengangguk sambil mengangkat gagang telepon. Dia menutup corong bicara dengan tangan.

“Tunggu kira-kira satu-dua menit lagi,” katanya sambil mengangguk ke kantor kepala sekolah.

“Kita mendapat murid perempuan baru, dia juga masuk kelas Mr. Clayton. Aku ingin kau mengantarnya ke kelas.”

Aku mengangguk, lalu mengenyakkan tubuh di kursi dekat pintu. Aku mengedarkan pandang ke kantor tata usaha dan menyadari selama empat tahun di SMA, ini pertama kalinya aku duduk di kursi kantor tata usaha. Berarti aku sukses melewati empat tahun tanpa diminta menghadap ke kantor.

Ibuku pasti bangga mengetahui hal itu, meskipun itu membuatku sedikit kecewa pada diri sendiri. Mendapat hukuman sesuatu yang seharusnya dialami setiap murid laki-laki di SMA, paling sedikit satu kali. Tetapi, aku masih memiliki sisa tahun seniorku untuk merasakan pengalaman itu, jadi masih ada harapan.

Aku mengeluarkan ponsel dari saku, dalam hati berharap Mrs. Borden melihat dan memutuskan untuk menampar wajahku dengan surat berisi hukuman. Ketika aku mendongak padanya, Mrs. Borden masih berbicara di telepon, tapi tatapan kami bertemu. Dia hanya tersenyum dan kembali melanjutkan tugasnya sebagai sekretaris.

Aku menggeleng-geleng kecewa lalu membuka ponsel untuk mengirim pesan pada Ian. Tak butuh banyak usaha untuk membuat gembira orang di tempat ini, karena tidak pernah terjadi hal baru.

Aku: Hari ini ada murid cewek baru mendaftar di kelas senior.

 Ian: Hot tidak?

 Aku: Belum ketemu. Sebentar lagi menemaninya ke kelas.

 Ian: Ambil fotonya kalau hot.

 Aku: Siap. BTW, tahun ini berapa kali kau kena setrap?

Ian: Dua kali. Kenapa? Kau berbuat apa?

Dua kali? Yeah, aku memang perlu memberontak sebelum lulus. Setidaknya, tahun ini aku harus terlambat mengumpulkan tugas sekolah.

Menyedihkan memang.

Pintu kantor kepala sekolah kemudian terbuka, kututup ponsel dan kuselipkan ke dalam saku. Kemudian aku mendongak Dan aku tidak pernah mau menurunkan tatapan lagi.

 “Miles akan mengantarmu ke kelas Mr. Clayton, Rachel.” Mrs. Borden menunjuk ke arahku, dan gadis bernama Rachel itu mulai berjalan menghampiriku.

Seketika aku menyadari keberadaan kakiku dan ketidakmampuannya untuk berdiri. Bibirku lupa caranya berbicara, Tanganku lupa caranya mengulur untuk memperkenalkan orang yang menjadi tempatnya menempel, Jantungku lupa caranya menunggu dan berkenalan dengan seorang gadis, sebelum memulai mencakar-cakar dadaku, seperti yang dilakukannya sekarang, untuk keluar dan menemuinya.

 “Rachel”

 “Rachel”

 “Rachel, Rachel, Rachel.”

Dia laksana puisi Bagaikan prosa, surat cinta, dan lirik lagu, yang mengalir menuruni tengah- tengah halaman.

“Rachel, Rachel, Rachel.”

Kuulang namanya berkali-kali di kepalaku, karena aku yakin itulah nama gadis berikutnya yang membuatku jatuh cinta. Aku berdiri tiba-tiba. Berjalan ke arahnya. Aku mungkin tersenyum, pura-pura tidak terpesona oleh mata hijau yang kuharap suatu hari nanti tersenyum hanya untukku. Atau rambut-semerah jantungku yang kelihatannya tak pernah diutak-atik sejak Tuhan menciptakannya secara khusus sambil memikirkan dia.

Aku bicara padanya.          

Aku memberitahunya namaku Miles.

Aku mengajaknya agar mengikutiku dan aku akan menunjukkan jalan ke kelas Mr. Clayton.

Aku menatapnya lekat-lekat karena dia belum berbicara, tapi anggukannya hal paling menyenangkan yang pernah dikatakan seorang gadis padaku.

 Aku bertanya dari mana asalnya, dan dia menjawab Arizona. “Phoenix,” katanya lebih spesifik.

Aku tidak bertanya alasannya pindah ke California, tapi aku memberitahunya ayahku sering pergi berbisnis ke Phoenix karena memiliki beberapa gedung di kota itu, Rachel tersenyum.

Aku memberitahunya aku belum pernah ke Phoenix, tapi suatu hari nanti aku ingin ke sana, Rachel tersenyum lagi.

 Sepertinya dia berkata Phoenix kota menyenangkan, tapi sulit bagiku memahami kata-katanya ketika yang kudengar di kepalaku hanya namanya.

Rachel.

Aku akan jatuh cinta padamu, Rachel.

Senyumannya membuatku ingin terus mengoceh, jadi aku mengajukan pertanyaan lagi ketika kami melewati kelas Mr. Clayton. Kami terus berjalan.Rachel terus berbicara, karena aku terus mengajukan pertanyaan. Dia mengangguk sedikit. Dia menjawab sedikit. Dia menyanyi sedikit. setidaknya, dia terdengar seperti menyanyi.

 Kami tiba di ujung lorong, persis ketika dia mengucapkan sesuatu yang sepertinya harapan bahwa dia akan menyukai sekolah ini karena dia belum siap pindah dari Phoenix. Dia tidak terlihat gembira karena harus pindah. Tapi dia tidak tahu betapa gembiranya hatiku karena dia pindah kemari……..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 2.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 2 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "