Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 21 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 21

Bab 21 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

DUA PULUH SATU

 

 

                                         TATE

Aku bekerja sepanjang akhir pekan, jadi aku belum bertemu atau berbicara lagi dengan Miles sejak Kamis malam. Aku terus meyakinkan diri sendiri itu demi kebaikanku, tapi tentu saja aku tidak merasa seperti itu dari caraku membiarkan situasi itu menggerogotiku. Sekarang Senin malam, hari pertama dari tiga hari Corbin tidak di rumah tapi Miles di rumah. Aku tahu Miles tahu Corbin tidak di rumah, tapi dari cara kami berpisah Kamis lalu, aku ragu Miles peduli soal itu. Aku separuh berharap pada akhirnya nanti Miles menjelaskan apakah aku melakukan kesalahan atau setidaknya memberitahuku apa yang membuatnya semarah itu, tapi respons terakhir yang kudapat darinya adalah pintu kamar yang dibanting.

Aku bisa mengerti mengapa Miles tidak menjalin hubungan asmara selama enam tahun. Kentara dia tidak tahu apa-apa jika menyangkut cara laki-laki seharusnya memperlakukan perempuan, dan itu membuatku heran karena aku menangkap kesan Miles laki-laki sopan. Tetapi, tindakan-tindakannya selama dan setelah bercinta seolah bertolak belakang dengan karakternya. Rasanya seolah kepingan dirinya yang biasa memasrahkan diri tumpah ke laki-laki yang coba dia wujudkan.

Jika ada laki-laki lain memperlakukanku seperti cara Miles memperlakukanku, itu pasti menjadi perlakuan yang pertama dan satu-satunya. Aku tidak sudi berusaha membetahkan diri dalam situasi yang kulihat dipertahankan banyak temanku. Tetapi, tanpa sadar aku terus mencari dalih untuk memaklumi Miles, seolah pasti ada sesuatu yang bisa membenarkan tindakannya minggu lalu.

Aku mulai takut mungkin aku tidak setangguh yang kupikirkan. Ketakutan itu langsung dibenarkan oleh detak jantungku begitu aku keluar dari lift. Ada surat tertempel di pintu apartemenku, jadi aku berlari dan menarik surat itu, yang hanya berupa kertas dilipat tanpa tulisan apa pun di sisi luar. Aku membuka surat itu. Aku perlu menyelesaikan suatu urusan. Aku akan singgah pukul 19.00 kau ingin ikut denganku. Aku membaca surat itu beberapa kali. Surat ini jelas dari Miles dan untukku, tapi bunyi pesannya begitu biasa sehingga sedetik lamanya aku mulai ragu

kejadian Kamis lalu benar-benar terjadi, Tetapi, Miles ada di sana. Dia tahu seperti apa akhir malam itu bagi kami berdua. Dia tahu aku pasti kesal atau marah, tapi isi suratnya tidak mengisyaratkan apa pun yang mengungkapkan itu.

Aku membuka pintu apartemen dan masuk sebelum aku berhasil membulatkan tekad menggedor pintu apartemen Miles untuk berteriak padanya.

Aku menjatuhkan barang-barangku setelah berada di dalam apartemen dan membaca surat itu sekali lagi, membedah segala sesuatu di surat ini mulai dari tulisan tangan Miles hingga pemilihan kata-katanya. Aku meremas surat itu dan melemparkannya ke dapur, marah besar.

Aku marah karena tahu aku pasti bersedia pergi dengannya, Aku tidak tahu bagaimana caranya supaya aku tidak bersedia pergi.

Pukul 19.00 tepat terdengar ketukan di pintu. Kedatangan Miles yang tepat waktu membuatku marah, padahal tidak ada alasan untuk itu. Aku bukan orang yang anti dengan sifat tepat waktu. Aku punya firasat apa pun yang dilakukan Miles malam ini akan membuatku marah.

Aku berjalan ke pintu depan dan membukanya.

Miles berdiri di lorong, beberapa langkah dariku. Bahkan mungkin dia berdiri lebih dekat ke pintunya daripada pintuku. Miles menatap kakinya ketika aku membuka pintu, tapi akhirnya……(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 21.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 21 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "