Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 22.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 22.1

Bab 22.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

Ayahku berdiri. Sekarang dia marah. “Siapa yang bertanggung jawab?” teriak Dad. Dia menatapku. “Katakan siapa laki-laki itu, Miles. Laki-laki macam apa yang menghamili seorang gadis tapi tidak punya nyali mendampingi ketika gadis itu memberitahu ibunya? Laki-laki macam apa yang membiarkan saudara laki-laki pacarnya menyampaikan kabar seperti ini?” “Aku bukan saudara laki-laki Rachel,” kataku pada ayahku.

Aku bukan saudara laki-laki Rachel.

Dad tidak menghiraukan komentarku. Dia mondar-mandir di dapur. Dia membenci laki-laki yang melakukan ini pada Rachel. “Dad,” panggilku. Aku berdiri.

Dad berhenti mondar-mandir. Dia berbalik dan menatapku. “Dad...”

Tiba-tiba kepercayaan diriku tidak lagi sebesar ketika aku duduk dan berniat melakukan ini.

Aku bisa mengatasi ini.

“Dad, aku laki-laki itu. Aku yang menghamili Rachel.” Kata-kataku sulit dicerna ayahku.

Lisa memandang Rachel dan aku bergantian. Dia juga tidak bisa mencerna kata-kataku.

“Itu tidak mungkin,” kata Dad, berusaha menghalau semua pikiran yang memberitahunya bahwa itu mungkin.

Aku menunggu pemberitahuanku dicerna, Ekspresi Dad berubah dari bingung menjadi marah. Dad menatapku seolah aku bukan putranya. Dia menatapku seolah aku laki-laki yang menghamili putri tirinya yang baru.

Dad membenciku. Dad membenciku.

Dad benar-benar membenciku. “Keluar dari rumah ini.”

Aku memandang Rachel. Dia memegang tanganku sambil menggeleng-geleng, tanpa bicara memohonku jangan pergi. “Keluar,” kata Dad lagi.

Dad membenciku.

 Aku mengatakan pada Rachel bahwa aku harus pergi. “Hanya untuk beberapa lama.”

Rachel memohon supaya aku jangan pergi. Ayahku berjalan mengitari meja dan mendorongku. Dia terus mendorongku ke pintu. Aku melepaskan tangan Rachel.

“Aku akan ke rumah Ian,” kataku pada Rachel. “Aku mencintaimu.”

Kata-kata itu pasti terlalu membangkitkan kemarahan ayahku, karena tinjunya langsung menghajarku. Dad menarik tangannya, dan dia kelihatan sama terkejutnya denganku karena

baru saja meninjuku, Aku keluar dan ayahku membanting pintu, Ayahku membenciku.

Aku berjalan ke mobilku dan membuka pintu. Aku duduk di jok pengemudi, tapi tidak menyalakan mesin. Aku menatap cermin. Bibirku berdarah.

Aku keluar dari mobil dan membanting pintu. Aku kembali ke rumah. Ayahku berlari ke pintu.

Aku mengangkat telapak tangan. Aku tidak ingin memukul ayahku, tapi akan kulakukan. Jika Dad sampai menyentuhku lagi, aku pasti memukulnya.

Rachel tidak ada di meja makan.

Rachel di kamarnya.

“Aku menyesal,” kataku pada Dad dan Lisa. “Kami tidak bermaksud begitu, tapi sudah terjadi, dan sekarang kami harus menghadapinya.”

 Lisa menangis. Ayahku memeluknya. Aku memandang Lisa. “Aku mencintainya,” kataku. “Aku jatuh cinta pada putrimu, Aku akan mengurus mereka.”

Kami bisa mengatasi ini, Lisa bahkan tidak sanggup menatapku, Mereka berdua membenciku.

“Semua ini terjadi sebelum aku bertemu denganmu, Lisa. Aku bertemu Rachel sebelum aku tahu kau berpacaran dengan ayahku, dan kami sudah berusaha menghentikannya.”

Itu dusta.

Ayahku maju. “Ini terjadi selama dia tinggal di rumah ini?” Aku menggeleng. “Sudah terjadi sejak sebelum dia tinggal di rumah ini.”

Sekarang ayahku semakin membenciku. Dia ingin memukulku lagi, tapi Lisa menariknya. Lisa berkata pada Dad mereka akan mencari jalan keluarnya. Lisa berkata pada Dad bahwa dia bisa “mengurus masalah ini”. Lisa berkata pada Dad semua akan baik-baik saja.

“Terlambat,” kataku pada Lisa. “Usia kandungannya sudah terlalu besar.”

Aku tidak menunggu sampai ayahku memukul lagi. Aku berlari ke lorong dan mendatangi Rachel. Aku mengunci pintu setelah masuk.

Rachel menyongsongku sebelum aku mencapainya. Dia memeluk leherku dan menangis di kausku.

“Yah,” kataku. “Bagian tersulit sudah lewat.”

 Rachel tertawa dalam tangisnya. Dia berkata bagian tersulit belum lewat. Rachel berkata bagian tersulit adalah mengeluarkan bayi kami.

“Aku sangat mencintaimu, Miles,” bisiknya……(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 23 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 22.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "