Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 25 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 25

Bab 25 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

DUA PULUH LIMA

 

                                                   TATE

Sudah beberapa minggu berlalu sejak Corbin tahu. Dia belum menerima kenyataan itu, dan dia belum berbicara dengan Miles, tapi dia mulai menyesuaikan diri. Pada malam-malam aku meninggalkan apartemen tanpa penjelasan, lalu kembali beberapa jam kemudian, dia tahu ke mana aku pergi. Corbin tidak bertanya.

Sementara dengan Miles, aku yang menyesuaikan diri. Aku harus menyesuaikan diri dengan aturannya, karena tidak mungkin Miles menyesuaikan diri untuk melanggar aturannya sendiri. Aku berhenti mencoba memahami Miles dan berhenti membuat situasi di antara kami menjadi tegang. Kami melakukan persis seperti kesepakatan kami pada awal bertemu, yaitu sekadar berbagi cinta.

Begitu sering.

Di kamar mandi. Kamar tidur. Lantai. Meja dapur.

Aku tetap tidak menginap di apartemen Miles, dan kadang- kadang rasanya masih menyakitkan saat mengetahui betapa tertutupnya Miles setelah percintaan kami berakhir, tapi aku belum menemukan cara untuk menolak Miles.

Aku tahu aku menginginkan jauh lebih banyak daripada yang diberikan Miles padaku, sementara dia menginginkan jauh lebih sedikit daripada yang ingin kuberikan padanya, meski begitu, kami menggenggam apa pun yang bisa kami genggam untuk saat ini. Aku mencoba tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada hari aku tidak sanggup lagi menanggung semua ini. Aku mencoba tidak memikirkan semua hal yang kukorbankan dengan terus terlibat bersama Miles.

Aku mencoba tidak memikirkan semua itu, tapi pikiran-pikiran itu tetap hadir Setiap malam, ketika di ranjang, aku memikirkannya. Setiap kali mandi, aku memikirkannya. Ketika di ruang kuliah, ruang tamu, tempat kerja... aku memikirkan apa yang terjadi ketika akhirnya salah satu dari kami tergugah kesadarannya.

“Apakah Tate nama panggilan atau bagaimana?” tanya Miles.

Kami di ranjangnya. Miles baru pulang dari perjalanan tugas empat hari, dan meskipun kesepakatan kami seharusnya murni hanya bercinta, kami masih berpakaian lengkap. Kami bahkan tidak bermesraan. Miles hanya berbaring di sebelahku, mengajukan pertanyaan pribadi tentang namaku, dan aku menyukai

momen ini melebih hari lain yang kami habiskan bersama.

 

Ini pertama kali Miles mengajukan pertanyaan agak pribadi padaku. Aku benci karena pertanyaan Miles membuat hatiku dipenuhi perasaan berharap, padahal dia sekadar bertanya apakah Tate nama panggilan.

“Tate nama tengah,” sahutku. “Itu nama nenekku sebelum menikah.”

“Apa nama pertamamu?”

“Elizabeth.”

“Elizabeth Tate Collins,” sebut Miles,

Dia seperti b3rcinta dengan namaku menggunakan suaranya. Namaku belum pernah terdengar seindah ini, ketika terucap dari bibirnya. “Suku kata namamu hampir dua kali lipat lebih banyak daripada suku kata namaku,” katanya. “Suku kata yang banyak sekali.”

“Apa nama tengahmu?”

“Mikel,” sahut Miles. “Tapi orang selalu keliru mengucapkannya sebagai ’Michael’. Membuat kesal saja.”

“Miles Mikel Archer,” sebutku. “Nama yang gagah.”

Miles menopang tubuh dengan siku dan menurunkan tatapan padaku dengan ekspresi damai. Dia menyibak rambutku ke balik telinga sambil tatapannya merayapi wajahku. “Ada hal menarik yang terjadi minggu ini ketika aku pergi bertugas, Elizabeth Tate Collins?” Suaranya mengandung nada bercanda. Nada yang tidak familier bagiku, tapi aku menyukainya. Aku sangat menyukainya. “Tidak juga, Miles Mikel Archer,” sahutku sambil tersenyum.

“Aku sering bekerja lembur.”

“Kau masih menyukai pekerjaanmu?” Jemari Miles menyentuh wajahku, meluncur ke bibir, menuruni leherku.

“Aku menyukainya,” sahutku. “Apa kau suka menjadi pilot?” Aku mengajukan model pertanyaan yang sama pada Miles. Aku menduga seperti ini lebih aman, karena aku tahu Miles hanya memberikan yang bersedia dia ambil.

Miles mengikuti gerakan tangannya dengan tatapan saat dia membuka kancing paling atas blusku. “Aku mencintai pekerjaanku, Tate.” Jemarinya membuka kancing kedua blusku. “Aku hanya tidak suka terlalu sering pergi, terutama karena aku tahu kau tinggal di seberang apartemenku. Itu membuatku ingin terus tinggal di apartemen.”

Aku mencoba menahannya, tapi tidak berhasil. Kata-kata Miles membuatku terkesiap, meskipun mungkin itu suara terkesiap paling pelan yang pernah keluar dari bibir seseorang.

Tetapi, Miles mendengarnya.

Tatapan kami sekelebat bertemu, dan aku bisa melihat dia ingin segera mengayuh langkah mundur. Miles ingin menarik kembali ucapannya, karena kata-kata itu mengandung pengharapan. Miles tidak mengatakan hal-hal yang menyimpan pengharapan. Aku tahu dia bermaksud meminta maaf. Dia akan mengingatkanku bahwa dia tidak bisa mencintaiku, bahwa dia tidak bermaksud memberiku harapan palsu.

Jangan tarik kembali kata-katamu, Miles. Please, izinkan aku menyimpan kata-katamu.

Tatapan kami saling mengunci selama detik-detik yang panjang. Aku terus menatap Miles, menunggunya menarik kembali ucapan. Jemarinya masih memegang kancing kedua blusku, tapi tidak lagi berusaha membukanya……….(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 25.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 25 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "