Bab 25.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta
Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.
Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi
pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau
kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah
film layar lebar.
Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di
masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua
sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles
6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.
Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada
kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta,
Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak
bersama novel berikut ini.
Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 25.1
Bab 25.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta |
Jangan tarik kembali kata-katamu, Miles. Please, izinkan aku
menyimpan kata-katamu.
Tatapan kami saling mengunci selama detik-detik yang pan-
jang. Aku terus menatap Miles, menunggunya menarik kembali ucapan. Jemarinya
masih memegang kancing kedua blusku, tapi tidak lagi berusaha membukanya.
Miles memandang bibirku, setelah itu kembali ke mataku, setelah
itu kembali ke bibirku. “Tate,” bisiknya. Dia menyebut namaku begitu lembut
hingga aku tidak yakin bibirnya bergerak atau tidak.
Aku tidak sempat merespons. Tangan Miles meninggalkan
kancing blusku dan menyusup ke rambutku bersamaan bibirnya menyerang ganas
bibirku. Dia menggeser tubuhnya ke atasku, dan ciumannya seketika berubah
intens. Mendalam. Mendominasi. Ciuman Miles kali ini sarat sesuatu yang
sebelumnya tak pernah ada. Penuh perasaan. Penuh pengharapan.
Hingga saat ini, aku berpikir ciuman hanya ciuman. Aku tidak
tahu ciuman bisa memiliki banyak arti dan rasa berbeda yang bertolak belakang
satu sama lain. Di masa lalu, aku selalu merasakan gairah, hasrat, dan nafsu...
tapi kali ini berbeda.
Ciuman ini datang dari Miles yang berbeda, dan di lubuk
hatiku aku tahu ini Miles yang asli. Miles yang dulu. Miles yang tidak boleh
kutanyakan.
Dia berguling dari tubuhku setelah selesai.
Aku menatap langit-langit.
Kepalaku dipenuhi banyak pertanyaan. Hatiku dipenuhi kebingungan.
Hubungan di antara kami tidak pernah mudah. Orang pasti berpikir membatasi diri
pada sekadar s3ks merupakan hal paling sederhana di dunia, tapi itu membuatku
mempertanyakan semua tindakan dan setiap kata yang keluar dari bibirku. Tanpa
sadar aku menganalisis setiap tatapan yang diberikan Miles padaku.
Aku bahkan tidak tahu tindakan apa yang harus kuambil
selanjutnya. Apakah aku berbaring saja di sini hingga Miles memintaku pergi?
Aku belum pernah menginap di apartemen Miles. Apakah aku harus berguling dan
memeluknya, berharap dia balas memelukku hingga kami tertidur? Aku takut sekali
Miles menolakku.
Aku bodoh.
Aku perempuan yang amat sangat bodoh.
Mengapa aku tidak bisa menganggap ini sekadar s3ks juga?
Mengapa aku tidak bisa datang ke apartemen ini, memberikan yang diinginkan
Miles, mengambil yang kuinginkan, lalu pergi? Aku berguling hingga berbaring
miring, lalu perlahan duduk.
Aku mengambil pakaian, setelah itu berdiri dan
mengenakannya. Miles memperhatikanku. Dia diam saja.
Aku menghindari menatap Miles hingga selesai berpakaian
lengkap, lalu memakai sepatu. Meskipun ingin menyusup kembali ke ranjang
bersama Miles, aku tetap berjalan ke pintu. Aku tidak berbalik menghadapnya
ketika berkata, “Sampai besok, Miles.”
Aku terus berjalan ke pintu depan. Miles belum juga bicara.
Dia tidak balas mengucapkan sampai besok, juga tidak mengucapkan selamat
berpisah.
Aku berharap sikap diam Miles adalah bukti dia tidak suka
seperti apa rasanya ditinggal pergi.
Aku membuka pintu dan melintasi lorong, masuk ke apartemenku.
Corbin duduk di sofa, menonton TV. Dia memandangku sekilas ke pintu ketika
mendengarku masuk, lalu memberiku tatapan merendahkan yang mencemooh.
“Jangan terlalu serius,” kataku sambil berjalan masuk. Aku
melepaskan sepatu di dekat pintu. “Pada akhirnya kau harus melupakan ini.”
Corbin menggeleng-geleng, tapi aku tidak menghiraukannya dan
berjalan ke kamarku.
“Dia tidur denganmu tanpa sepengetahuanku dan berbohong
padaku,” kata Corbin. “Aku takkan melupakan itu.”
Aku kembali menghadap ruang tamu dan melihat Corbin
menatapku. “Kau berharap dia berterus terang padamu tentang itu? Astaga,
Corbin. Kau mengusir Dillon dari apartemenmu hanya karena dia menatapku dengan
cara yang keliru.”
Corbin berdiri, sekarang tampak marah. “Tepat sekali!” teriaknya.
“Kupikir Miles melindungimu dari Dillon, padahal itu untuk menyatakan
kepemilikannya atasmu! Dia munafik keparat, dan aku akan tetap marah padanya
selama aku ingin marah padanya, jadi silakan kau saja yang lupakan ini!”
Aku tertawa, karena Corbin tidak berhak menudingku. “Apa
yang lucu, Tate?” bentak Corbin.
Aku kembali ke ruang tamu dan berdiri tepat di depan Corbin.
“Miles hanya bersikap jujur tentang apa yang dia inginkan. Dia tidak pernah
satu kali pun mencekokiku dengan omong kosong. Aku satu-satunya perempuan yang
pernah bersamanya sejak enam tahun, dan kau ingin menyebut dia munafik?” Aku
tidak lagi berusaha menjaga suaraku tetap rendah. “Silakan becermin, Corbin.
Berapa banyak perempuan yang tidur denganmu sejak aku pindah kemari? Menurutmu,
berapa banyak dari perempuan-perempuan itu yang memiliki saudara laki-laki yang……..(Bersambung)
Penutup
Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan
ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab
selanjut nya yaitu Bab 25.2 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta
Posting Komentar untuk "Bab 25.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "