Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 28 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 28

Bab 28 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

DUA PULUH DELAPAN

 


                                                        MILES

Enam tahun sebelumnya

“Bagaimana jika dia ternyata gay?” tanya Rachel padaku. “Apakah itu mengusikmu?”

Rachel menggendong Clayton, kami berdua duduk di ranjang rumah sakit. Aku di kasur bagian kaki, duduk menghadap Rachel, mengamatinya memperhatikan Clayton.

Rachel terus melontarkan pertanyaan acak padaku. Lagi-lagi dia memancing adu argumen.

Rachel berkata kami perlu membahas masalah seperti ini sekarang supaya kami tidak menghadapi masalah pengasuhan kelak.

“Aku hanya akan terusik jika dia merasa tidak bisa membicarakan hal itu dengan kita. Aku ingin dia tahu dia bisa membicarakan tentang apa saja pada kita.”

Rachel tersenyum pada Clayton, tapi aku tahu senyum itu untukku.

Karena Rachel sangat menyukai jawabanku. “Bagaimana jika dia tidak percaya Tuhan?” tanya Rachel.

“Dia boleh meyakini apa pun yang dia inginkan. Aku hanya ingin keyakinannya membuatnya bahagia.”

Rachel tersenyum lagi.

“Bagaimana jika dia penjahat kejam, keji, tidak punya hati, dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup?”

“Aku akan mempertanyakan di titik mana kekeliruanku sebagai ayah,” sahutku.

Rachel menaikkan tatapan padaku. “Well, berdasarkan wawancara ini, aku yakin dia takkan pernah melakukan kejahatan, karena kau sudah menjadi ayah paling baik yang pernah kukenal.”

Sekarang Rachel yang membuat aku tersenyum.

Kami sama-sama menoleh ketika pintu terbuka dan perawat masuk. Dia menyunggingkan senyum menyesal. “Sudah saatnya,” kata perawat itu.

Rachel mengerang, tapi aku tidak tahu apa maksud perawat.

Rachel melihat kebingungan di wajahku. “Sunat.”

Perutku melilit. Aku tahu kami sudah mendiskusikan ini selama kehamilan Rachel, tapi aku tiba-tiba berubah pikiran ketika tahu apa yang akan dijalani Clayton.

 

“Tidak semengerikan itu,” kata perawat. “Kami akan membiusnya dulu.”

Perawat berjalan mendatangi Rachel dan bersiap mengambil Clayton dari gendongan Rachel, tapi aku mencondongkan tubuh.

“Tunggu,” kataku pada perawat. “Biar kugendong dulu.” Perawat mundur selangkah, dan Rachel menyerahkan Clayton padaku. Aku membawa Clayton ke depan tubuhku dan menurunkan tatapan padanya.

“Aku sangat menyesal, Clayton. Aku tahu ini akan sakit, dan aku tahu ini mengurangi keperkasaan, tapi...”

“Usianya baru sehari,” sela Rachel sambil tertawa. “Belum ada yang bisa mengurangi keperkasaannya.”

Aku menyuruh Rachel diam. Aku berkata kami sedang menikmati momen ayah dan anak laki-laki, dan Rachel harus berpura-pura dia tidak di sini.

“Jangan khawatir, ibumu sudah keluar dari kamar,” kataku pada Clayton sambil mengedip pada Rachel. “Yang tadi kukatakan, aku tahu disunat mengurangi keperkasaan, tapi kelak kau akan berterima kasih padaku. Terutama setelah kau dewasa dan terlibat dengan seorang gadis. Semoga itu tidak terjadi sebelum umurmu delapan belas, tapi kemungkinan besar akan terjadi kira-kira pada umur enam belas tahun. Karena aku seperti itu.”

Rachel mencondongkan tubuh dan mengulurkan tangan untuk mengambil Clayton. “Sudah cukup acara membangun kedekatannya,” kata Rachel sambil tertawa. “Kurasa kita perlu membahas ulang batasan-batasan tentang percakapan antara……..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 28.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 28 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "