Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 28.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 28.1

Bab 28.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

Rachel mencondongkan tubuh dan mengulurkan tangan untuk mengambil Clayton. “Sudah cukup acara membangun kedekatannya,” kata Rachel sambil tertawa. “Kurasa kita perlu membahas ulang batasan-batasan tentang percakapan antara

ayah dan anak laki-laki ketika Clayton mengalami masalah keperkasaan.”

Aku menjatuhkan kecupan singkat di dahi Clayton dan menyerahkannya kembali pada Rachel. Rachel juga mengecup dahinya sebelum menyerahkannya pada perawat.

Kami mengawasi perawat yang meninggalkan kamar dengan membawa Clayton.

Aku menatap Rachel dan merangkak mendekat hingga berbaring di sebelahnya di ranjang.

“Kita menguasai tempat ini untuk diri kita sendiri,” bisikku. “Ayo bermesraan.”

Rachel meringis. “Aku tidak merasa sexy saat ini,” katanya. “Perutku menggelambir, payudaraku bengkak, dan aku sangat ingin mandi, tapi sekadar mencoba pun saat ini rasanya sakit sekali.”

Aku menurunkan tatapan ke dada Rachel dan menarik kerah jubah rumah sakit yang dia pakai. Aku mengintip ke balik jubah dan tersenyum lebar. “Sampai berapa lama keadaannya seperti itu?”

Rachel tertawa dan menepis tanganku. “Well, bibirmu terasa bagaimana?” tanyaku.

Rachel menatapku seolah tidak mengerti pertanyaanku, jadi aku menjelaskan.

“Aku hanya penasaran apakah bibirmu terasa sakit seperti sekujur tubuhmu yang lain, karena jika tidak, aku ingin menciummu.”

Rachel tersenyum lebar. “Bibirku terasa sehat.”

Aku menopang tubuh di siku supaya Rachel tidak perlu berguling ke arahku, Aku menurunkan tatapan pada Rachel, dan melihat dia di bawahku saat ini terasa berbeda.

Terasa nyata.

Hingga kemarin, rasanya kami masih bermain rumah-rumahan.

Tentu saja cinta kami nyata, hubungan kami juga nyata, tapi sampai aku menyaksikan Rachel mengembuskan napas kehidupan pada putraku kemarin, semua yang kurasakan sebelum momen itu terasa seperti permainan anak-anak jika dibandingkan semua yang kurasakan pada Rachel saat ini.

 “Aku mencintaimu, Rachel. Lebih daripada aku mencintaimu kemarin.”

Rachel menatapku seolah dia tahu persis yang kubicarakan. “Jika hari ini kau mencintaiku lebih banyak daripada kemarin, aku tidak sabar menunggu besok,” katanya.

Aku menurunkan bibirku ke bibir Rachel, dan aku menciumnya. Bukan karena harus, melainkan karena aku perlu melakukannya.

 

 

Aku berdiri di luar kamar rawat inap Rachel. Dia dan Clayton di kamar itu, keduanya tidur.

Kata perawat, Clayton bahkan tidak menangis. Aku yakin perawat berkata seperti itu pada semua orangtua, tapi aku tetap percaya padanya, Aku mengeluarkan ponsel untuk mengirim SMS pada Ian.

 

Aku: Putraku disunat beberapa jam yang lalu.

Dia menghadapinya seperti jagoan.

Ian: Aw. Aku akan menemui dia malam ini. Aku ke sana setelah pukul tujuh.

Aku: Sampai jumpa.

Ayahku berjalan ke arahku sambil membawa dua cangkir kopi, dan aku memasukkan ponsel ke saku belakang.

Dad menyerahkan secangkir padaku. “Dia mirip kau,” kata Dad.Dad mencoba menerima kenyataan ini.

“Yah, dan aku mirip ayah,” kataku.

“Kita bersulang untuk faktor genetik yang kuat.”

Aku mengangkat cangkir kopi, ayahku membenturkan cangkir kopinya sambil tersenyum.

Ayahku masih mencoba.

Dad bersandar di dinding untuk menopang tubuh dan menurunkan tatapan ke kopinya. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi sulit untuknya.

“Ada apa?” tanyaku, mengucapkan kalimat pembuka yang dibutuhkan Dad. Dad menaikkan tatapan dari kopi, dan membalas tatapanku.

“Aku bangga padamu,” kata Dad penuh ketulusan.

Pernyataan yang sederhana.

Hanya tiga kata.

Tiga kata paling berpengaruh kuat yang pernah kudengar. “Tentu saja, bukan ini yang kuinginkan darimu. Tidak seorang pun ingin melihat putranya menjadi ayah pada umur delapan belas tahun, tapi... aku bangga padamu. Pada caramu mengatasi situasi ini. Pada caramu memperlakukan Rachel.” Dad tersenyum. “Kau melakukan yang terbaik dalam situasi sulit, dan jujur saja, itu jauh melampaui yang dilakukan sebagian besar orang dewasa.”

Aku tersenyum. Aku mengucapkan terima kasih pada Dad.

Kukira percakapan kami sudah selesai, ternyata belum. “Miles,” panggil Dad, masih ingin menyambung lagi. “Tentang Lisa... dan ibumu.”

Aku mengangkat satu tangan untuk menghentikan ayahku. Aku tidak ingin mendengar percakapan ini pada hari ini. Aku tidak ingin hari ini menjadi hari pembelaan ayah atas perbuatannya pada Mom.

“Tidak apa-apa, Dad. Kita diskusikan lain kali.”

Dad bilang, tidak. Dad bilang, dia ingin mendiskusikannya denganku sekarang juga.

Dad bilang, ini penting.

Aku ingin mengatakan pada Dad ini tidak penting.

Aku ingin mengatakan pada Dad, Clayton yang penting. Aku ingin berfokus hanya pada Clayton dan Rachel, dan melupakan bahwa ayahku manusia biasa yang bisa membuat pilihan buruk seperti manusia lain.

Tetapi, aku tidak mengatakan satu pun.

Aku mendengarkan. Karena dia ayahku……..(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 29 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 28.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "