Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 6 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 6 

Bab 6 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

ENAM

 

                              MILES

Enam tahun sebelumnya

Kami makan malam, tapi suasananya canggung.

Lisa dan Dad mencoba melibatkan Rachel dan aku dalam percakapan, tapi kami sama-sama tidak bersemangat berbincang. Kami hanya menatap piring masing-masing. Kami memutar dan mendorong makanan dengan garpu, Kami tidak ingin makan. Dad bertanya pada Lisa apakah dia ingin duduk-duduk di belakang rumah.

Lisa menjawab ya.

Lisa menyuruh Rachel membantuku membersihkan meja.

Rachel menjawab ya.

Kami membawa piring-piring ke dapur.

Kami bungkam seribu Bahasa, Rachel bersandar di konter ketika aku memasukkan piring-piring kotor ke mesin pencuci piring. Dia memperhatikan aku yang berusaha keras tidak memedulikannya. Rachel tidak sadar dia ada di mana-mana. Dia ada di dalam segala sesuatu. Dan semua benda berubah menjadi Rachel, Perasaan itu menggerogotiku, Pemikiranku bukan lagi sekadar pemikiran, Pemikiranku adalah Rachel.

Aku tidak boleh jatuh cinta padamu, Rachel.

Aku menatap bak cuci. Aku ingin menatap Rachel. Aku menghirup udara. Aku ingin menghirup Rachel. Aku memejamkan mata. Aku hanya melihat Rachel. Aku mencuci tangan. Aku ingin menyentuh Rachel. Aku mengeringkan tangan di lap handuk sebelum berbalik menghadap Rachel.

Tangan Rachel mencengkeram konter di belakangnya. Tanganku kulipat di dada.

“Mereka orangtua paling buruk di dunia,” bisik Rachel.

Suaranya pecah. Hatiku retak. “Tercela,” imbuhku.

Rachel tertawa.

Aku tidak seharusnya jatuh cinta pada tawamu, Rachel. Rachel mendesah. Aku juga jatuh cinta pada caranya mendesahkan napas.

“Sudah berapa lama mereka berhubungan?” tanyaku.

Rachel pasti berbicara jujur.

Rachel mengedikkan bahu.

“Kira-kira setahun. Mereka berpacaran jarak jauh sebelum akhirnya ibuku memutuskan kami pindah ke kota ini supaya lebih dekat dengan ayahmu.” Aku bisa merasakan hati ibuku remuk, Kami membenci Dad. Rachel tidak tahu-menahu tentang ibuku. Aku yakin.

 “Rachel?”

Aku memanggil namanya kuat-kuat, seperti yang ingin kulakukan sejak kali kedua aku bertemu dia. Rachel tetap menatap lurus padaku. Dia menelan ludah, lalu mengembuskan tanya, “Yeah?” lirih, Aku melangkah mendekatinya.

Tubuh Rachel bereaksi. Dia berdiri lebih tegak, meskipun tidak banyak. Napasnya bertambah berat, meskipun tidak banyak, Pipinya bertambah merah, meskipun tidak banyak, Semua secukupnya saja, Tanganku pas di pinggang Rachel. Mataku menjelajahi matanya.

Tatapan Rachel tidak melarangku, jadi kuteruskan niatku. Ketika bibirku menyentuh bibir Rachel, rasanya campur aduk. Rasanya baik dan buruk, benar dan salah, seperti pembalasan, Rachel menghela napas, mencuri sedikit napasku.

Aku mengembuskan napas ke dalam Rachel, memberinya lebih banyak udara. Indra pengecap kami bersentuhan, perasaan bersalah dalam diri kami saling membelit, dan aku menyusupkan jemari ke rambut yang dibuat Tuhan khusus untuk Rachel.

Cita rasa favoritku yang baru adalah Rachel.

Hal baru yang kusukai adalah Rachel.

Aku menginginkan Rachel untuk hadiah ulang tahun. Aku menginginkan Rachel untuk hadiah Natal. Aku menginginkan Rachel untuk hadiah kelulusan.

Rachel, Rachel, Rachel.

Bagaimanapun, aku pasti jatuh cinta padamu, Rachel.

Pintu belakang terbuka. Aku melepas Rachel.

Rachel juga melepaskanku, tapi hanya fisiknya yang melakukan itu. Aku masih bisa merasakan Rachel dalam semua cara lain. Aku memalingkan wajah dari Rachel, tapi segala sesuatu di sekelilingku tetap saja Rachel.

Lisa masuk ke dapur. Dia kelihatan bahagia.

Lisa berhak bahagia. Karena bukan dia yang meninggal.

Lisa berkata pada Rachel sudah waktunya pulang.

Aku mengucapkan selamat jalan pada mereka berdua, padahal kata-kataku hanya untuk Rachel, Dan dia tahu itu.

Aku menyelesaikan tugas mencuci piring.

Aku mengatakan pada Dad, Lisa orang yang menyenangkan. Aku belum mengatakan pada ayahku bahwa aku membencinya. Mungkin aku takkan pernah mengatakannya. Aku tidak tahu apa gunanya memberitahu Dad bahwa aku tidak lagi melihatnya dengan cara yang sama.

Sekarang Dad hanya orang... biasa, Manusia biasa. Mungkin itu tahapan sebelum seorang laki-laki menjadi dewasa, menyadari pengetahuan ayahmu tentang hidup tidak lebih banyak daripada pengetahuanmu.

Aku beranjak ke kamar, mengeluarkan ponsel, dan mengirim SMS pada Rachel.

Aku: Bagaimana dengan rencana kita besok malam?

Rachel: Perlukah kita berbohong pada mereka?

Aku: Apakah kau bisa menemuiku pukul tujuh?

Rachel: Bisa.

Aku: Rachel?                                        

Rachel: Yeah?

Aku: Selamat tidur.

Rachel: Selamat tidur, Miles.

Aku mematikan ponsel, karena aku ingin itu menjadi SMS terakhir yang kuterima malam ini. Aku memejamkan mata. Aku jatuh, Rachel………..(Bersambung) 

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 7 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 6 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "