Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 8 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 8

Bab 8 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

DELAPAN

 

                                     MILES

Enam tahun sebelumnya

“Aku ke rumah Ian malam ini,” aku memberitahunya. Ayahku tidak peduli. Dia akan berkencan dengan Lisa.

Pikirannya tertuju pada Lisa, Segalanya ayahku sekarang adalah Lisa, Segalanya ayahku dulu adalah Carol. Kadang-kadang, segala ayahku adalah Carol dan Miles.

 Sekarang, segalanya ayahku adalah Lisa, Tidak apa, karena dulu segalanya aku adalah ayahku dan Carol, Sekarang tidak lagi.

Aku mengirim SMS pada Rachel untuk bertanya apakah dia bisa menemuiku di suatu tempat. Rachel menjawab Lisa baru berangkat menuju rumahku. Kata Rachel, aku boleh datang ke rumahnya untuk menjemputnya.

Setelah tiba di rumah Rachel, aku tidak tahu apakah sebaiknya aku turun dari mobil. Aku tidak tahu apakah Rachel ingin aku turun dari mobil, Aku pun turun.

Aku berjalan ke pintu rumah Rachel dan mengetuk. Aku tidak tahu harus berkata apa ketika Rachel membuka pintu. Sebagian diriku ingin berkata aku menyesal, bahwa tidak seharusnya aku menciumnya, Sebagian lain diriku ingin mengajukan banyak sekali pertanyaan padanya hingga aku tahu segala sesuatu tentang dia.

Sebagian besar diriku ingin menciumnya lagi, terutama sekarang karena pintu terbuka dan dia berdiri tepat di depanku.

“Mau masuk sebentar?” tanya Rachel. “Ibuku baru pulang paling sedikit beberapa jam lagi.”

Aku mengangguk. Aku penasaran apakah Rachel menyukai anggukanku sebesar aku menyukai anggukannya.

Rachel menutup pintu setelah aku masuk. Aku memandang berkeliling. Apartemen mereka kecil. Aku tak pernah tinggal di tempat sekecil ini. Kurasa aku menyukainya. Semakin kecil ukuran rumah, anggota keluarga semakin terpaksa saling menyayangi. Mereka tidak memiliki ruang kosong berlebih untuk tidak saling menyayangi. Itu membuatku berharap Dad dan aku tinggal di rumah yang lebih kecil. Tempat kami terpaksa berinteraksi. Tempat kami bisa berhenti berpura-pura ibuku tidak meninggalkan terlalu banyak ruangan kosong di rumah kami setelah dia meninggal.

Rachel berjalan ke dapur. Dia bertanya apakah aku ingin minum sesuatu, Aku mengikuti Rachel dan bertanya dia punya minuman apa. Rachel menjawab dia punya hampir semua jenis minuman kecuali susu, teh, soda, kopi, jus, dan minuman beralkohol.

“Kuharap kau suka air biasa,” imbuhnya.

Lalu dia menertawakan dirinya sendiri. Aku ikut tertawa bersamanya.

“Air pilihan sempurna, aku merencanakannya sebagai pilihan pertamaku.”

Rachel mengambilkan segelas air untuk kami masing-masing, Kami lalu bersandar di konter yang berseberangan, Kami bertatapan.

Aku tidak seharusnya mencium Rachel kemarin malam.

 “Aku tidak seharusnya menciummu, Rachel.”

“Aku tidak seharusnya membiarkanmu menciumku,” balas Rachel.

Kami bertatapan beberapa lama lagi. Aku bertanya dalam hati apakah Rachel akan membiarkanku menciumnya lagi. Aku bertanya dalam hati apakah sebaiknya aku pergi saja.

“Pasti mudah menghentikan ini,” kataku, Aku berbohong.

“Tidak, takkan mudah,” bantah Rachel.

Rachel berkata jujur. “Menurutmu, mereka akan menikah?”

Rachel mengangguk. Karena alasan tertentu, aku tidak terlalu menyukai anggukan itu. Aku tidak suka pertanyaan yang dijawab Rachel dengan anggukan itu.

“Miles?”

Rachel menatap kakinya. Dia mengucapkan namaku seolah namaku sepucuk pistol dan dia melepaskan tembakan peringatan, jadi aku seharusnya lari.

Aku pun berlari. “Apa?”

“Kami menyewa apartemen ini hanya untuk sebulan. Aku tidak sengaja mendengar ibuku berbicara di telepon dengan ayahmu kemarin.”

Rachel kembali menaikkan tatapan padaku. “Kami akan pindah ke rumah kalian dua minggu lagi.”

Aku tersandung perintang dan jatuh. Rachel akan pindah ke rumahku. Rachel akan tinggal di rumahku, Ibu Rachel akan mengisi semua ruang kosong yang ditinggalkan ibuku.

Aku memejamkan mata. Dan aku masih melihat Rachel.

Aku membuka mata. Dan aku menatap Rachel.

Aku berbalik dan mencengkeram konter, membiarkan kepalaku terkulai di antara bahu. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku tidak ingin menyukai Rachel, Aku tidak ingin jatuh cinta padamu, Rachel, Aku tidak bodoh. Aku tahu seperti apa cara kerja nafsu…………(bersambung) 

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 8.1 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk " Bab 8 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "