Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bab 9.5 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Novel berjudul Wajah Buruk Cinta adalah sebuah novel yang bergenre romantic, banyak orang yang dibuat ketagihan untuk membaca novel ini, novel ini sangat terkenal karena jutaan orang telah membaca novel ini dan merasa puas.

Novel ini dapat membuat guncangan emosi yang kuat bagi pembacanya, karena di setiap alur ceritanya membuat pembaca semakin ingin tau kelanjutan dari cerita nya, bahkan novel ini telah di angkat menjadi sebuah film layar lebar.

Novel ini menggunakan 2 sudut pandang. Sudut pandang Tate di masa kini, dan sudut pandang Miles di Enam tahun yang lalu. Meskipun kedua sudut pandang berbeda, tapi setiap pesan yang terkandung dalam alur milik Miles 6 tahun yang lalu itu ternyata berpengaruh di masa sekarang.

Sobat NOVELOVE pasti penasaran dengan ceritanya bukan? Pada kali ini NOVELOVE akan memperkenalkan dan memberikan novel Wajah Buruk Cinta, Kami yakin Sobat NOVELOVE pasti akan suka dengan novel ini, mari kita simak bersama novel berikut ini.

Novel Romantis Wajah Buruk Cinta Bab 9.5

Bab 9.5 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta 

Miles mengamatiku, masih kelihatan geli. “Teruskan,” katanya, sambil menyunggingkan seringai seksi yang tidak diniatkan.

“Kau tidak ingin tertarik padaku, tapi itu terjadi. Kau ingin melakukan hubungan s3ks denganku, tapi tidak ingin berkencan denganku, kau tidak ingin cinta padaku, kau juga tidak ingin aku cinta padamu.”

Rupanya aku masih membuat Miles geli, karena dia masih tersenyum. “Aku tidak sadar keinginanku sangat mudah dibaca dengan jelas.”

Tidak mudah, Miles. Percayalah padaku.

“Jika kita ingin melakukan ini, menurutku kita harus melakukannya pelan-pelan,” kataku menggodanya. “Aku tak ingin memaksamu melakukan apa pun yang kau tidak siap melakukannya. Karena kau masih perjaka.”

Senyum Miles lenyap dan dia maju tiga langkah ke arahku dengan ayunan yang sengaja dilambatkan. Aku ikut berhenti tersenyum, karena tindakan Miles membuat hatiku gentar. Setelah tiba di depanku, dia menempelkan tangan di kiri dan kanan pahaku, lalu memajukan wajah hingga sangat dekat ke leherku. “Sudah enam tahun, Tate. Percayalah jika kukatakan... aku siap.”

Semua kata itu juga langsung menjadi kata-kata favoritku yang baru. Percayalah, jika, kukatakan, aku, dan siap, Kesukaanku Semuanya.

Miles menjauhkan wajah dan kemungkinan besar dia tahu tadi aku tidak bernapas. Dia mundur ke tempat semula, di seberangku. Miles menggeleng-geleng seolah tak percaya yang baru terjadi.

 “Tidak kusangka aku memintamu berhubungan s3ks. Laki-laki macam apa yang melakukan itu?”

Aku menelan ludah. “Kurang-lebih semua laki-laki.”

Miles tertawa, tapi aku tahu dia merasa bersalah. Mungkin dia takut aku tidak sanggup menghadapi ini. Mungkin Miles benar, tapi aku tidak berniat membiarkannya tahu bahwa dia benar. Jika Miles berpikir aku tak sanggup menghadapi ini, dia akan menarik kembali semua kata-katanya. Jika Miles menarik kembali semua kata-katanya, itu berarti aku takkan mendapatkan kesempatan menikmati lagi ciuman seperti yang dia berikan padaku beberapa jam lalu.

Aku bersedia menyetujui apa pun jika itu berarti aku bisa dicium lagi olehnya. Terutama jika itu berarti aku mendapatkan kesempatan menikmati lebih dari sekadar ciuman darinya.

Hanya memikirkannya membuat kerongkonganku kering. Aku mengambil gelasku dan meminum jus lambat-lambat sambil dalam hati menimbang situasi ini.

Miles menginginkanku hanya untuk s3ks.

Aku memang agak rindu bercinta. Sudah agak lama juga. Aku tahu aku tertarik pada Miles dan aku tak bisa memikirkan orang lain dalam hidupku yang lebih kusukai untuk sekadar merasakan pengalaman s3ks tanpa ikatan selain dengan tetanggaku yang pilot dan pernah kulihat melipat pakaian.

Aku meletakkan gelas jus, lalu menekan telapak tangan ke konter dan sedikit memajukan tubuh.

“Dengarkan aku, Miles. Kau lajang. Aku lajang. Kau terlalu banyak bekerja, dan aku fokus pada karierku dengan cara yang hampir tidak sehat. Andaipun kita ingin berhubungan dari situasi ini, itu takkan berhasil. Kehidupan kita takkan cocok. Kita juga bukan teman, jadi tidak perlu khawatir pertemanan kita berantakan setelahnya. Kau ingin melakukan hubungan s3ks denganku? Kuizinkan sepenuhnya. Sebanyaknya.”

Miles memperhatikan bibirku seolah semua kata-kataku baru saja menjadi kata-kata favoritnya yang baru. “Sebanyaknya?” tanya Miles.

Aku mengangguk. “Ya. Sebanyaknya.”

Miles menatap mataku dengan tatapan menyiratkan tantangan. “Oke,” kata Miles, hampir terdengar seperti tantangan.

“Oke.”

Kami masih dipisahkan jarak beberapa langkah. Aku baru mengatakan pada laki-laki ini aku bersedia berhubungan s3ks dengannya tanpa mengharapkan apa pun, dan dia masih berdiri di sana, aku masih duduk di sini, dan semakin lama semakin jelas aku memiliki kesan keliru tentang Miles. Dia lebih gugup daripada aku. Meskipun aku berpikir saraf-saraf kami tegang karena dua alasan berbeda. Miles gugup karena tidak ingin hubungan s3ks kami menjurus pada apa pun.

Aku gugup karena tidak yakin “sekadar s3ks” dengan Miles mungkin terjadi. Jika dinilai dari caraku tersedot padanya, aku mendapat firasat cukup kuat s3ks akan menjadi masalah kami yang paling ringan. Meskipun begitu, aku masih duduk di sini, pura-pura tak keberatan dengan “sekadar s3ks”. Jika awalnya dimulai dengan cara seperti ini, pada akhirnya hubungan kami akan berakhir menjadi sesuatu yang lebih serius.

“Well, kita tidak bisa melakukannya sekarang,” kata Miles.

Berengsek. “Kenapa tidak?”.……………(Bersambung)

Penutup

Bagaimana? apakah sobat NOVELOVE tertarik dengan kelanjutan ceritanya? Pasti nya ketagihan dong, baiklah mari kita lanjut membaca ke bab selanjut nya yaitu Bab 9.6 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta

Posting Komentar untuk "Bab 9.5 Novel Romantis Wajah Buruk Cinta "